Thursday, January 2, 2014

Drilling Rig : Sistem Tenaga (Power System)

Kita masih lanjut dengan tulisan kemarin, kali ini kita akan membahas sistem pada rig pemboran yang pertama, yaitu sistem tenaga, dimana sistem ini memegang peranan penting dalam pemboran (semuanya juga penting sih). Hanya saja sistem tenaga ini adalah sumber dari segala sistem yang akan digunakan, yop ikut penjelasannya.

1. Sistem Tenaga (Power System)
Sistem tenaga pada operasi pemboran terdiri dari dua sub-komponen utama, yaitu :
  1. Power Supply Equipment, yang dihasilkan oleh mesin-mesin besar yang dikenal sebagai “Prime Mover” (penggerak utama).
  2. Distribution Equipment (transmition), meneruskan tenaga yang diperlukan untuk operasi pemboran.
Sistem transmisi dapat dikerjakan dengan salah satu dari sistem, yaitu sistem transmisi mekanis atau sistem transmisi listrik.

1.a. Prime Mover Unit
Hampir semua rig menggunakan “Internal Combution Engines”. Penggunaan jenis dan jumlah mesin ini ditentukan oleh besarnya tenaga yang diperlukan untuk mengebor sumur yang didasarkan pada casing program dan keadaan sumur. Tenaga yang dihasilkan sebuah prime mover berkisar antara 500 sampai 5000 hp.

Jumlah unit mesin yang diperlukan :
  1. Dua atau tiga, pada umumnya operasi pemboran memerlukan dua atau tiga mesin.
  2. Empat, untuk pemboran yang lebih dalam memerlukan tenaga yang lebih besar sehingga mesin yang diperlukan dapat mencapai empat mesin.
Jenis mesin yang digunakan :
  1. Diesel ( copression ) engines.
  2. Gas ( spark-ignition ) engines.
Prime Mover (sumber : http://dickalive.blogspot.com)
Fungsi utama dari prime mover unit adalah untuk mendukung seluruh sistem lainnya dengan menyediakan suatu sumber tenaga yang diperlukan dalam operasi pemboran modern. Letak prime mover tergantung pada sistem transmisi yang digunakan dan ketersediaan ruang, umunya prime mover terletak di bawah rig, di atas lantai bor, di samping atau di sisi rig, baik di atas tanah maupun di atas lantai bor pada struktur yang terpisah, dan terletak jauh dari rig . Tenaga yang dihasilkan oleh suatu Prime Mover harus disalurkan kebagian-bagian pekerjaan utama dari sistem pemboran. Transmisi tenaga ini dilakukan melalui salah satu dari dua cara yang ada, yaitu:
  • Transmisi tenaga mekanis (Mechanical Power Transmission).
  • Transmisi tenaga listrik (Electric Power Transmission).
Biasanya di rig, prime mover berada di dalam wadah (kontainer) untuk alasan keamanan dan keselamatan peralatan. Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Letak Prime Mover

1.b. Distribusi Tenaga Pada Rig
Rig tidak berfungsi dengan baik bila distribusi tenaga yang diperoleh tidak mencukupi. Sebagian besar tenaga yang dihasilkan mesin, didistribusikan untuk drawwork, rotary table dan mud pump. Disamping itu juga diperlukan untuk penerangan, instrumen rig, engines fans, air conditioner, dan tenaga transmisi. Tenaga transmisi diperoleh dari salah satu metode sebagai berikut :
  • Mechanical power transmission.
  • Electrical power transmission.

1.2.1. Mechanical Power Transmision
Mechanical Power Transmision (transmisi tenaga mekanik) berarti tenaga yang dihasilkan oleh mesin-mesin harus diteruskan secara mekanis.


Sistem Transmisi Mekanik (sumber : http://dickalive.blogspot.com)
Sistem ini berfungsi sebagai penghubung untuk menghubungkan tenaga power yang berasal dari prime mover ke peralatan – peralatan atau mesin – mesin yang ada di rig. Tenaga yang dihasilkan oleh prime mover harus dihubungkan bersama-sama dengan mesin-mesin yang lain untuk mendapatkan tenaga yang mencukupi. Hal ini dilakukan dengan Hydraulic Coupling (Torque Converters), yang dihubungkan bersama-sama (compounded). Tenaga ini kemudian diteruskan melalui elaborate sprocket dan chain linking system (sistem rantai), yang secara fisik mendistribusikan tenaga ke unit-unit yang memerlukan tenaga. Sistem ini sekarang banyak digantikan dengan tenaga listrik (susunan electrical power transmision).

1.2.2. Electrical Power Transmission
Sebagian besar drilling rig sekarang telah menggunakan sistem transmisi tenaga listrik yang harus dialirkan melalui kabel. Pada sistem ini mesin diesel memberikan tenaga mekanik dan diubah menjadi listrik oleh generator listrik, yang dipasang didepan block. Generator menghasilkan arus listrik, yang dialirkan melalui kabel ke suatu “Control Unit” (kontrol kabinet).
Dari control kabinet, tenaga listrik diteruskan melalui kabel tambahan ke motor listrik yang langsung dihubungkan ke sistem peralatan yang lain, seperti sistem angkat, rotary, sirkulasi, penerangan, dan lain-lain. Beberapa keuntungan penggunaan electric power transmission :
  1. Lebih fleksibel letaknya.
  2. Tidak memerlukan rantai penghubung.
Umumnya lebih kompak dan portable, dan lebih mudah dikontrol.

Sistem Transmisi Elektrik (sumber : http://dickalive.blogspot.com)
Berfungsi untuk mentransmisikan tenaga yang dihasilkan oleh prime mover ke seluruh peralatan pemboran melalui kabel (elektrik). Alternator memproduksi AC power yang dikirmkan melalui kabel ke electric switch-and-control gear. Dari sini, sebagian besar degenerated menjadi DC dan dikirimkan melalui kabel ke electric motor yang terpasang langsung pada peralatan bersangkutan. 


Next :
Sistem Angkat (Hoisting System)

No comments:

Post a Comment